Rahasia Sukses Soros

Dipublikasikan di Media Indonesia, 30 Januari 2010


Judul : Selalu Membaca Pasar dan Menang

Penulis : George Soros

Penerjemah : Yelvi Andri

Penerbit : Daras Books

Cetakan : I, November 2009

Tebal : 348 halaman

George Soros sejauh ini dikenal luas melintang di dunia ekonomi dan pelaku bisnis sebagai seorang investor dan spekulator paling sukses di bidang finansial sepanjang zaman. Itu benar, dan tidak ada yang mengingkari fakta tersebut. Tetapi bagaimana Soros membangun kesuksesannya itu, tidak banyak orang yang tahu.


Buku ini memberikan jawaban bagi mereka yang ingin kenal lebih dekat tentang siapa dan bagaimana Soros berjuang ‘mati-matian’ untuk memperoleh penghidupan yang layak, karena dirinya hidup pada masa kekerasan Nazi dan pendudukan Soviet. Itu sebabnya, sejak usia 17 tahun ia hijrah ke Inggris. Dan di sanalah, Soros menimba ilmu sekaligus memulai pengalamannya di dunia bisnis.


Buku ini semacam otobiografi—atau Soros menyebutnya sebagai ‘kompendium’ dari karya hidupnya—yang berisi kisah hidup dari masa ia kecil yang tertatih-tatih mencari penghidupan, hingga sukses menjadi tokoh dunia yang layak diapresiasi dan diperhitungkan, terutama di pentas dunia ekonomi dan perbankan.


Menurut pengakuan Soros, asal-muasal buku ini adalah wawancara mendalam yang dilakukan oleh Krisztina Koenen, seorang wartawan yang bekerja untuk Frankfurter Allgemeine Zeitung dan diterbitkan di Jerman. Dua koleganya, bernama John Wiley dan Sons berinisiatif menerbitkan terjemahan bahasa Inggrisnya, tapi oleh Soros dicegah, karena ia ingin merombaknya menjadi versi yang sepenuhnya baru. Lalu Soros mengumpulkan hasil wawancara yang lain, sehingga jadilah tiga bagian atau bab dalam buku ini.


Perjalanan karir Soros sesungguhnya tidak dibangun dalam suatu kondisi yang linear. Ia telah melewati kondisi-kondisi apa yang disebutnya, ‘titik terendah’, ketika misalnya, ia pernah menjadi wiraniaga keliling menjual kepada pengecer-pengecer di resor pinggir laut Wales.


Akhirnya, daya tarik buku ini tidak hanya terletak pada kandungan isi, tapi juga soal metode penulisannya. Meskipun pada mulanya merupakan hasil sejumlah wawancara, tapi oleh Soros dipoles sedemikian rupa, seperti dialog Socrates, sehingga tetap menarik dibaca oleh semua kalangan. Di dalamnya sangat jelas dan terang siapa Soros dan pandangan-pandangannya. Ia menegaskan, bahwa filosofinya bukanlah (semata-mata) uang, melainkan kondisi kemanusiaan. Ia telah menggunakan pasar uang sebagai laboratorium untuk menguji teori-teorinya, yang menemukan momentum saat kejatuhan imperium Soviet. Selamat membaca!

*Ali Usman, aktivis sosial, dan magister filsafat di UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar