Tuhan dari Zaman ke Zaman

Dilansir dari Koran Jakarta, 6 Juli 2011
Judul : Masa Depan Tuhan: Sanggahan terhadap Fundamentalisme dan Ateisme
Penulis : Karen Armstrong
Penerjemah : Yuliani Liputo
Penerbit : Mizan
Cetakan : I, Mei 2011
Tebal : 608 halaman


Tuhan merupakan subjek sekaligus objek penuh misteri. Setiap kali berusaha membicarakan-Nya, baik lewat lisan maupun tulisan, Ia hadir dan tergambar dengan "pasti" sekaligus "tidak pasti", Ia tampak "ada" sekaligus "tidak ada". Bahasa manusia sesungguhnya sangatlah terbatas dan tidak mampu mengambarkan keesaan-Nya. Dan inilah salah satu keagungan-Nya yang tak pernah lekang oleh waktu.

Karen Armstrong, dalam buku ini, kembali hadir mengguncang dunia dengan kehebatannya membincangkan diskursus tentang Tuhan. Armstrong tidak lagi melacak konsepsi manusia tentang Tuhan, sebagaimana ia pernah tunjukkan di karya sebelumnya, Sejarah Tuhan, tapi selangkah lebih maju, ia mengaji bagaimana Tuhan dipahami oleh umat manusia sepanjang masa. Armstrong membahas "prospek Tuhan", atau dalam judul buku ini disebut "masa depan Tuhan", dari awal mula kehidupan hingga era modern sekarang ini.

Pelacakan Armstrong tertuju pada konsepsi Tuhan yang dipahami manusia ke dalam dua fase kehidupan, yaitu apa yang ia sebut sebagai "Tuhan yang tidak diketahui" dari 30.000 SM hingga 1.500 SM dan "Tuhan modern" dari 1.500 M hingga sekarang. Dan yang menarik, khusus di buku ini, Armstrong bertindak tidak hanya sebagai sejarawan, namun ia mengolaborasi pengetahuan sejarah dengan metode penalaran ala filusuf dan teolog.

Armstrong menengahi dua pemahaman tentang Tuhan yang bertolak belakang, antara fundamentalisme dan ateisme. Kelompok fundamentalisme memahami Tuhan sangat tekstual, seolah-olah Tuhan tampak oleh mata. Pemahaman ini menggiring penganutnya pada pola keberagamaan yang eksklusif sehingga menimbulkan sikap ekstrem yang mengganggap dirinya sebagai kelompok tunggal pengusung kebenaran (truth claim).

Tidak heran, pada kelompok fundamentalisme, pembelaan terhadap ideologinya sangat kuat, bahkan tak jarang sering menghalalkan segala cara dengan melakukan tindakan-tindakan nekat dan anarkistis yang mengatasnamakan agama atau Tuhan. Fenomena ini semakin membenarkan ramalan futurolog bahwa umat manusia di zaman modern menampilkan sikap paradoks, yaitu pembelaan yang berlebih-lebihan pada identitas primordial dan ideologi.

Sebaliknya, kaum ateisme (Barat) yang dikembangkan selama abad ke-19 dan awal abad ke-20 oleh tokoh-tokoh ternama seperti Feuerbach, Marx, Nietzsche, dan Freud, bersikap sinis terhadap agama. Ada pula ateisme yang lebih baru di era modern, seperti Richard Dawkins, Christopher Hitchens, dan Sam Harris. Kelompok ateisme, baik klasik maupun modern, mengkritik keras penghambaan terhadap agama serta Tuhan yang dapat membuat orang tidak merdeka dan tidak membuat orang kreatif berpikir. Dengan beragama pula, menurut kelompok ini, dapat menghambat kemajuan peradaban.

Pertanyaannya, bagaimana menyikapi sikap sinis dari kaum ateis di satu sisi dan distorsi atau pembajakan atas nama Tuhan di sisi lain dari kaum fundamentalis? Armstrong justru meyakinkan pembaca bahwa agama bukanlah sesuatu yang terutama menyangkut pikiran manusia, melainkan lebih pada perbuatan. Kebenarannya diperoleh melalui amalan langsung. Tidak ada gunanya membayangkan bahwa Anda akan dapat menyetir mobil hanya dengan membaca manual atau mempelajari peraturan lalu lintas. Anda tidak dapat menari, melukis, atau memasak dengan menekuni teks atau resep (hal 14).

Dengan pernyataan itu, Armstrong tidaklah antiteori terhadap pengetahuan tentang Tuhan. Armstrong hanya mengingatkan bahwa diskursus soal pembuktian eksistensi Tuhan di zaman modern sekarang ini tidaklah relevan lagi dibicarakan. Yang perlu dilakukan sebenarnya,s selain menjernihkan pemahaman terhadap Tuhan, juga harus ada kesadaran terhadap pluralitas budaya, agama, dan termasuk pluralitas pemahaman itu sendiri, sehingga dengan demikian tercipta dialog, kerukunan, dan perdamaian dunia.

*Ali Usman, peminat studi agama, tinggal di Yogyakarta

http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/66026

2 komentar:

  1. terima kasih atas informasinya..
    kunjungi juga website kami Mobil Cepat

    sukses selalu

    BalasHapus
  2. Jangan berhenti untuk terus berkarya, semoga

    kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
    keep update!velg mobil

    BalasHapus